Menoleh terlalu Sering

Kupang, 22 Juli 2015

Udara panas, dan terik mentari di atas kepala tidak juga membuat cair sebongkah Kasih yang sedang terbentuk. Beberapa sedikit merasa terganggu, terbanyak mengiyakan dengan senyuman. 
Saya Pikir yang lalu sudah pergi ke awan dengan tertawa senang, tapi saya salah. Masih Saja Ada telunjuk yang tidak Akan rela melihat saya tersenyum. 
Mengapa begitu gusar? Mengapa?
Bukankah alur berjalan kita berbeda?seperti timur dan Barat..
Mengapa selalu Memutar balik Hanya untuk menggunjing? 
Mungkin,..ya mungkin Saja, Ada sisi tidak terpenuhi..mungkin..entahlah..apa Ada rasa kurang Percaya pada hati sendiri?

Berhentilah sebelum uratmu putus sebelum wAktunya. Terlalu banyak Pikir Hanya ciptakan kerutan disekitar jantung.
Saya tidak perlu diurus. Sungguh tidak perlu. Awasi Saja matamu, jangan sampai Terjatuh lagi pada kepala yg lain.
Saya sungguh tidak peduli. 
Sangat tidak peduli.


Comments

Popular posts from this blog

Beberapa sendok susu dengan sedikit kopi..

YES, IAM A LUCKY BASTARD!!

Jejaka-jejaka bercelana gantung yang Tuhan kirim